Selasa, 01 Maret 2011

pertanyaan ttg Cinta... (tepatnya Sayang)

Banyak orang bilang cinta yang paling indah ketika kita melihat seseorang yang kita cintai itu bahagia meski diri sendiri merasakan perih yang teramat sangat, namun apakah itu bukan berarti kita munafik? Apakah itu bukan berarti membohongi diri sendiri?

Banyak pula yang mengatakan cinta yang sempurna adalah cinta yang saling melengkapi satu sama lain, terdengar dramatis sepertinya..

Cinta -atau mungkin yang lebih tepatnya di sebut sayang- dapat terjadi kapan saja tanpa bisa diduga kehadirannya, tanpa perlu ditunggu, bahkan direncanakan. Rasa itu bisa tumbuh dari simpati pada seseorang yang baru dikenal, dipupuk selama menjalin persahabatan, bahkan tercipta begitu saja kepada seseorang yang dianggap musuh.
Bagaimana dengan rasa sayang atau mungkin cinta kepada seseorang yang sebelumnya telah kau anggap sebagai saudara?
Apa itu hal yang lumrah?